Lompat ke isi

Halaman:108 Pendekar Gunung Liang San Seri III.pdf/64

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mabuk, karena terlalu banjak, minum susu matjan. Ia mandi sambil mengotjeh tak karuan. “ Djawab Siek Pa membohong.

Terdengar beberapa tamu hotel itu tertawa, mendengar djawaban Siek Pa ini. Memang sudah lazım didalam hotel ini, orang terlalu banjak minum arak dan mabuk. Maka semuanja tak memperdulikan lagi.

Dalam pada itu Liem Tjiong benar² menderita amat hebat, seluruh kulit2 ditubuhnja melepuh dan ada jang terkelupas. Semalam ia tidak dapat memedjamkan mata, karena untuk miring kemanapun dirasanja sakit. Semalam ia merintih dan sangat berduka, wadjahnja jang tampan kini mendjadi bengap dan melepuh, rambutnja kusut dan matanja tjekung.

Ja, siksaan atas diri Liem Tjiong ini memang sangat kedji dan tidak berkemanusiaan Banjak sudan tjontoh teladan didalam dunia ini, seperti kata² mutiara:

” Semut mati digula, kumbang mati dimadu, dan manusia mati karena lupa diri! Tang Kiauw dan Siek Pa telah lupa pada dirinja, karena upah jang besar. Mereka telah memilih dialan sesat, karena mengedjar keuntungan pribadi tanpa mengingat lagi rasa kemanusiaan. Mereka telah lupa pada Tuhannja, lupa sega

la-galanja, karena uang. harta, keuntungan Namun bila nanti mereka tertumbuk pada batu karang, ngunduh woaing pakarti, ja ja,ba-

60