Lompat ke isi

Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/104

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

mampuan Amerika Serikat dan Sovjet Rusia, seperti umpamanja negara² di Eropa Barat. Dan satu „kelas” lagi lebih rendah dalam hal kemampuan teknologi dau industri duduklah apa jang disebut „negara-negara terbelakang”.

Adanja ketiga „kelas” negara-negara dalam zaman kita ini (melulu ditindjau dari segi teknologi dan industri) menjebabkan adanja tiga matjam bentuk perang, jakni perang „nuklir” (apabila perang petjah, dimana Amerika dan Rusia mompergungkan sendjata² nuklir) „perang konvesionil” (jang mirip dengan perang dunia kedua sebelum bom atom dipergunakan) dan perang „gerilja” (jang akan mendjadi bentuk perang jang utama di-negara² jang terbelakang sekarang ini). Tiap AP dalam zaman ini harus mempeladjari ketiga bentuk perang tadi, walaupun tentu titik-beratnja berlain-lainan. Dalam AP dari suatu negara „terbelakang” umpamanja, tentulah titik-berat diletakkan pada perang gerilja (dan anti gerilja), perang konvensionil dipeladjari sedapat mungkin, sedangkan perang nuklir di-negara² terbelakang ini hanja dipeladjari sebagai hal “jang perlu diketahui sadja, sebab djelaslah bahwa mereka itu tidak mampu mendjalankan perang nuklir. Paling tinggi negara terbelakang itu dapat turut djadi korban apabila kedua „super-negara” mendjalankan pereng nuklir.

3. Unsur² jang universal, jang berlaku sepandjang masa dan disemua tempat.

Bentuk perang selalu berobah-obah sebagai akibat perkembangan masjarakat dan sebagai akibat perkembangan dalam persendjataan, alat² pengangkutan alat² perhubungan dstnja. Hal ini dapat kita saksikan separdjang sedjarah dan seperti telah dapat kita tjatat diatas, maka hal ini dapat pula kita saksikan pada zaman sekarang ini, dimona terdapat tiga „matjam” peperangan, berhubung dengan adanja tiga „taraf” perkembangan dalam hal teknologi dan industri sekarang ini dikalangan bangsa² jang hidup pada satu zaman. Walaupun bentuk perang berobah-obah, namun umumnja orang pertjaja bahwa ada djuga prinsip² itu dianggap berlaku sepandjang masa dan disemua tempat.

Apabila memang ada prinsip² perang jang bersifat universal seperti itu, maka itu berhubungan dengan sifat² jang hakiki dari sifat² manusia, jang rupanja tidak berobah setjara pokok di-tengah² perkembangan masarakat dan di-tengah² kemadjuan teknologi dan persendjataan.

Merumuskan dan mempeladjari prinsip² perang jang bersifat universal ini, tentulah sangai penting dalam liap AP, chusus dalam Jembaga" pendidikan dikalangan AP itu.

REVISI PENDIDIKAN PERWIRA DI AMERIKA SERIKAT,

Djuga dikalangan AP jang paling madju sekalipun, maka pendidikan se-waktu² memerlukan penindjauan kembali. Sedjak dua tahun jang lalu umpamanja di Amerika Serikat telah berlangsung usaha² untuk me”revisi" tjora² dan isi pendidikan di Akademi Militer West-Point.

Persoalan pokok jang dihadapi dalam „revisi” itu ialah:
Sifat” dan kemahiran” apakah jang terutama akan diperlukan oleh perwira Amerika diantara tahun 1969 —- 1978?

Untuk mendjawab pertanjaan itu kepuda 13.000 orang tamatan „West-Point” telah diminta untuk mengadjukan saran-saran, kurrikulum „West-Point„ antara 1802 dan 1945 telah dipeladjari dengun teliti oleh suatu panitia dan bantuan² dari tokoh² pendidik sipil dan militer telah diminta.

Hasil dari semua ini ialah bahwa dalam rentjana pendidikan „West-Point” akan