Lompat ke isi

Halaman:Permainan rakyat daerah Kalimantan Selatan.pdf/84

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi
1) Tahap bakakacian
Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan siapa yang berhak

Tahap ini merupakan tahap untuk menentukan siapa yang berhak sebagai pemain yang naik dan siapa pula yang harus menjadi pemain yang pasang. Caranya ialah kalau permainan itu diadakan secara perorangan maka kedua lawan bermain berdiri di garis pelempar (garis A). Pemain I dan II secara bergantian melempatkan undasnya ke garis kacian (garis B). Undas yang paling dekat dengan garis kacian (garis B). Undas yang paling dekat dengan garis kacian, dan tidak berada di luar garis kacian, maka pemilik undas itulah yang disebut paling kaci dan dia pulalah sebagai pemain naik.

Sebagai contoh umpamanya, undas pemain I berada lebih dekat pada garis kacian dari pada undas pemain II. Dengan keadaan yang demikian pemain I lah yang berhak sebagai pemain yang naik dan pemain II harus menjadi pemain yang pasang.

Keadaan undas mereka itu tergambar dalam skema di bawah ini :

Apabila permainan diadakan secara beregu, semua pemain harus berdiri di garis pelemparan (garis A). Satu persatu melemparkan undasnya. Masalah yang memulai lemparan pada saat memulai permainan ini bebas saja, terkecuali dalam lanjutan permainan nanti harus dimulai oleh pemain yang bekas naik. Undas yang jatuhnya paling dekat dengan garis kacian, regu dari pemain itulah yang menjadi regu yang naik. Sedangkan anggota regu lainnya hanya mengikuti yang terdekat saja.

Sebagai contoh umpamanya, undas seorang pemain regu I paling dekat dari pemain-pemain lainnya di regu II. Dengan keadaan yang demikian, regu I lah yang menjadi regu yang naik, walaupun ada undas dari anggota regunya yang elbih jauh atau mati. Jadi penentuan naik atau pasangnya regu dalam permainan Bakarat ini hampir sama saja dengan cara perorangan. Anggota lainnya hanya merupakan pengikut saja yang dalam istilah daerahnya disebut mengamas

88